terkadang suka mikir sendiri sih.. aku saat ini sedang main api dengan menjalani ini semua. harusnya gak pernah di mulai. tapi keterusan dan sudah terlalu nyaman.
sekian tahun berbeda umur, berbeda pandangan, berbeda jurusan, dan... berbeda.. yaudah lah, jangan bahas yang satu lagi.
tapi yaa jurang yang aku rentangkan sengaja aku buat supaya ini enggak terlalu jauh. ini enggak terlalu kepikiran. enggak, aku selalu berfikir kalau diriku lebih kuat dari ini. walaupun hati lebih keras kepala daripada yang aku duga. lemah berarti? gak tau juga.
tapi aku sudah kira bakal begini jadinya.
Jumat, 07 September 2018
Kamis, 23 Agustus 2018
Zero point zero zero zero out of ten
Keterpurukan itu datang bagaikan badai yang tak tertampung
Kesedihan itu bagai petir yang tiba-tiba datang
Guruh dan gunturnya membuat hidup semakin gelap
Ini ketiga kalinya krisis di hidupku muncul. Seperti tidak ada jalan keluar dan penyelsaian yang pasti. Masih diam tergelung di tanah penuh kenangan. Segala cara sudah di tempuh namun kenangan itu tetap disana. Tetap abadi untuk menghantui hidup.
Setiap detiknya selalu ingin menangis dan terdiam. Melamun dan meratap. Tidak pernah ada satu aksipun yang ingin kulakukan.
Merasa sendiri padahal diri ini yang mengasingkan diri. Merasa tak kuat namun selalu memperlihatkan kekuatan pada siapapun yang bertanya. Selalu tertawa dan terlihat gembira, padahal hati semakin remuk tiap detiknya.
Cinta orang dewasa memang rumit. Tidak semudah saat remaja dulu. Banyak pertimbangan yang harus di buat. Banyak keputusan yang harus di buat.
Jalan untuk hidup selalu sulit ataukah memang sesulit ini?
Kesedihan itu bagai petir yang tiba-tiba datang
Guruh dan gunturnya membuat hidup semakin gelap
Ini ketiga kalinya krisis di hidupku muncul. Seperti tidak ada jalan keluar dan penyelsaian yang pasti. Masih diam tergelung di tanah penuh kenangan. Segala cara sudah di tempuh namun kenangan itu tetap disana. Tetap abadi untuk menghantui hidup.
Setiap detiknya selalu ingin menangis dan terdiam. Melamun dan meratap. Tidak pernah ada satu aksipun yang ingin kulakukan.
Merasa sendiri padahal diri ini yang mengasingkan diri. Merasa tak kuat namun selalu memperlihatkan kekuatan pada siapapun yang bertanya. Selalu tertawa dan terlihat gembira, padahal hati semakin remuk tiap detiknya.
Cinta orang dewasa memang rumit. Tidak semudah saat remaja dulu. Banyak pertimbangan yang harus di buat. Banyak keputusan yang harus di buat.
Jalan untuk hidup selalu sulit ataukah memang sesulit ini?
Minggu, 19 Agustus 2018
one out of ten
mencerna satu persatu yang sedang terjadi.
bukan.. bukannya bosan dengan yang terjadi akhir-akhir ini, tapi, entah mengapa tidak ada sesuatu yang istimewa. akhirnya aku gak tahu harus apa. menjadi lebih diam. tidak peduli. dan pasif.
bukan.. bukannya bosan dengan yang terjadi akhir-akhir ini, tapi, entah mengapa tidak ada sesuatu yang istimewa. akhirnya aku gak tahu harus apa. menjadi lebih diam. tidak peduli. dan pasif.
Rabu, 30 Mei 2018
seven out of ten : sekarang
judulnya aja sekarang, berarti ngomongin sekarang kan yaa..
hem.. dimulai aja,
jadi sekarang lebih disibukkan dengan stase-stase besar. contoh stase besar itu, stase IK Anak, Bedah, Ilmu Penyakit Dalam, Obstetrik dan Gynekologi. sedangkan aku sekarang baru dan masih menjalani stase Anak. jadi yaa kebayang gimana kelabakannya aku sekarang.
mana stase anak itu stase yang paling.. paling aku gak suka. bukan, bukan karena pelajarannya, bukan karena perseptornya (dokter pembimbing di Rumah Sakit), tapi lebih ke pasiennya. karena pasien anak-anak itu bikin sakit kepala sama nangisnya. dan aku paling-paling gak bisa berhadapan dengan anak kecil, pasti kikuk sendiri. kalau bayi masih bisa laah.. kalau anak-anak yang baru di intip dikit aja langsung nangis, kan bingung juga. oh, aku bukan gak suka anak-anak, aku cuman gak bisa menghadapi mereka aja. belum lagi muka datar aku yang emang dari sononya udah serem. tambah jadi nilai plus buat anak-anak kecil itu nangis. hemm :(
sekarang juga lagi sibuk untuk bikin proyek wattpad 2.0 setelah Kirana--Karel's Story yang sudah diterbitkan di wattpad lebih dari 5 tahun lalu. sudah mulai serius, menggunakan timeline dan mengindari segala kemungkinan adanya plot-hole yang selalu aku hadapi. writers block juga aku hadapi dengan cara sering traveling, jalan-jalan sendiri, mengamati segala kelakuan orang-orang di sekitar. baik itu aku lagi tugas di RS atau lagi jalan-jalan tanpa tujuan.
sekarang juga sedang menikmati kesendirian yang sudah jadi zona nyaman. bahaya sih.. umurku udah bukan saatnya mikirin pacaran, tapi memang harus mikirin kedepannya. tapi pertanyaanya cuman satu: "sama siapa?"
karena jujur, aku lagi enggak dekat siapa-siapa dan emang lagi senang-senangnya berteman dengan siapapun. lagi senang-senangnya berelasi dengan siapapun. jadi, belum ada yang nyantol untuk kearah sana.
eh, pernah sih sekali, hampir nikah pula. tapi ini diceritakan lain kali. karena ceritanya bakal lebih panjang. :))
intinya sih masih membuat diri senyaman mungkin, jadi belum ada yang serius-serius amat. nanti. mungkin.
kayaknya aku bakal balik lagi ke PPT yang aku anggurin satu jam yang lalu untuk mikir yang lain. okaayy.. byeeee.. :)
hem.. dimulai aja,
jadi sekarang lebih disibukkan dengan stase-stase besar. contoh stase besar itu, stase IK Anak, Bedah, Ilmu Penyakit Dalam, Obstetrik dan Gynekologi. sedangkan aku sekarang baru dan masih menjalani stase Anak. jadi yaa kebayang gimana kelabakannya aku sekarang.
mana stase anak itu stase yang paling.. paling aku gak suka. bukan, bukan karena pelajarannya, bukan karena perseptornya (dokter pembimbing di Rumah Sakit), tapi lebih ke pasiennya. karena pasien anak-anak itu bikin sakit kepala sama nangisnya. dan aku paling-paling gak bisa berhadapan dengan anak kecil, pasti kikuk sendiri. kalau bayi masih bisa laah.. kalau anak-anak yang baru di intip dikit aja langsung nangis, kan bingung juga. oh, aku bukan gak suka anak-anak, aku cuman gak bisa menghadapi mereka aja. belum lagi muka datar aku yang emang dari sononya udah serem. tambah jadi nilai plus buat anak-anak kecil itu nangis. hemm :(
sekarang juga lagi sibuk untuk bikin proyek wattpad 2.0 setelah Kirana--Karel's Story yang sudah diterbitkan di wattpad lebih dari 5 tahun lalu. sudah mulai serius, menggunakan timeline dan mengindari segala kemungkinan adanya plot-hole yang selalu aku hadapi. writers block juga aku hadapi dengan cara sering traveling, jalan-jalan sendiri, mengamati segala kelakuan orang-orang di sekitar. baik itu aku lagi tugas di RS atau lagi jalan-jalan tanpa tujuan.
sekarang juga sedang menikmati kesendirian yang sudah jadi zona nyaman. bahaya sih.. umurku udah bukan saatnya mikirin pacaran, tapi memang harus mikirin kedepannya. tapi pertanyaanya cuman satu: "sama siapa?"
karena jujur, aku lagi enggak dekat siapa-siapa dan emang lagi senang-senangnya berteman dengan siapapun. lagi senang-senangnya berelasi dengan siapapun. jadi, belum ada yang nyantol untuk kearah sana.
eh, pernah sih sekali, hampir nikah pula. tapi ini diceritakan lain kali. karena ceritanya bakal lebih panjang. :))
intinya sih masih membuat diri senyaman mungkin, jadi belum ada yang serius-serius amat. nanti. mungkin.
kayaknya aku bakal balik lagi ke PPT yang aku anggurin satu jam yang lalu untuk mikir yang lain. okaayy.. byeeee.. :)
Kamis, 08 Februari 2018
Rabu, 07 Februari 2018
Minggu, 04 Februari 2018
zero out of ten
kata-kata lancang itu sudah kau ucap
kata-kata tak termaafkan hari itu
disebuah kedai kopi ternama di salah satu sudutnya
rasa tak percaya masih merusuk dijiwa
setelah pertemuan itu mengakhiri segala permulaan KITA.
namun...
dan pada akhirnya dia kembali merasuki jiwa dan raga.
dan pada akhirnya rasa cinta yang sempat terlupa kembali terasa
dan pada akhirnya merindukanmu menjadi hal yang mengganjal di jiwa
dan pada akhirnya keinginan untuk bertemu sulit sekali untuk dibendung
da pada akhirnya air mata tetap menetes saat mengingat hadirmu tanpaku
dan pada akhirnya aku tahu, ini semua telah berakhir
sudah berakhir
sudah.. sejak bulan lalu.
sudah tak ada lagi harapan
sudah tak ada lagi kata bersama
sudah menghilang dari kehidupan
segala sisi kota bandung selalu mengingatkanku akan tentangmu
berjalan meninggalkan saja tak cukup
berlari meninggalkan saja takkan pernah cukup
dengan cara apa lagi hati ini lupa akan kehadirannya
dengan cara apa lagi hati ini akan tak sakit tiap ingat tentangnya
bukan rasa sakit yang aku rindukan
melainkan rasa cinta yang selalu kau perlihatkan dalam tatap dan genggamanmu
kata-kata tak termaafkan hari itu
disebuah kedai kopi ternama di salah satu sudutnya
rasa tak percaya masih merusuk dijiwa
setelah pertemuan itu mengakhiri segala permulaan KITA.
namun...
dan pada akhirnya dia kembali merasuki jiwa dan raga.
dan pada akhirnya rasa cinta yang sempat terlupa kembali terasa
dan pada akhirnya merindukanmu menjadi hal yang mengganjal di jiwa
dan pada akhirnya keinginan untuk bertemu sulit sekali untuk dibendung
da pada akhirnya air mata tetap menetes saat mengingat hadirmu tanpaku
dan pada akhirnya aku tahu, ini semua telah berakhir
sudah berakhir
sudah.. sejak bulan lalu.
sudah tak ada lagi harapan
sudah tak ada lagi kata bersama
sudah menghilang dari kehidupan
segala sisi kota bandung selalu mengingatkanku akan tentangmu
berjalan meninggalkan saja tak cukup
berlari meninggalkan saja takkan pernah cukup
dengan cara apa lagi hati ini lupa akan kehadirannya
dengan cara apa lagi hati ini akan tak sakit tiap ingat tentangnya
bukan rasa sakit yang aku rindukan
melainkan rasa cinta yang selalu kau perlihatkan dalam tatap dan genggamanmu
Langganan:
Postingan (Atom)