Kamis, 10 September 2020

ten out of ten: cerita untuk masku

banyak hal yang terjadi di bulan ini. semoga ini menyertai kami berdua untuk bisa terus melaju kedepan. rasa-rasanya ingin bisa ngobrol sama bapak dan ibu seperti temanku yang bertemu calon mertuanya kemarin. tujuan utama aku yaa tetep, akan bikin ibu dan bapak lebih sayang aku dibandingkan kamu, mas. hahahaha

selama kita berhubungan lewat video call, ibu terdengar seperti ibu yang cepat akrab dan bapak sangat-sangat bersosialisasi. sepertinya...

jadi enggak ada alasan juga aku untuk takut untuk dekat dengan keluargamu. karena mungkin, keluargamulah yang akan menjadi supporterku yang lain. supporterku yang aku pilih bersamaan dengan dirimu yang aku pilih dan menerima untuk ada di sisiku.


apa hilal sudah terlihat? we'll see..

selalu dikasih wejangan dari bapak PM dirumah untuk enggak menjadi money orientated person. biarlah itu jadi tanggung jawab laki-laki. nah loh... berat nih pesan pak PM ke dirimu, mas.


satu-satunya orang yang aku tau dari awal, inilah yang akan jadi imamku. satu-satunya laki-laki yang terlintas dibenakku untuk membina masa depan bersama. satu-satunya yang meyakinkan aku untuk berjuang bersama dan jangan sampai menyerah di tengah perjalanan.

kamulah yang bisa nge-handle aku yang batu banget, yang gak pernah nyerah walaupun rintangan yang kita punya itu bikin orang lain jadi kagum sama keberanian dan kenekatan kamu. orang yang jadi lebih keras ketika penyakitku kambuh dan bikin kamu sebel tapi mencoba sabar. orang yang tau apa yang kamu mau dan apa yang kamu butuhkan. kamu orang paling gak gengsian kalau di depan aku.

kamu juga yang selalu bangga terhadap diriku, memperkenalkan ke seluruh pergaulan yang kamu punya. tidak pernah sedikitpun kamu menyembunyikan diriku dari dunia. cuma kamu yang selalu dengan santai bilang "ini cewekku." "ini pacarku" "ini calon istriku"

kamu tau? ketika kata-kata sederhana itu muncul, aku bahagia. se simpel itu yaa kebahagianku sekarang.


aku yang sekarang, bukan aku yang dulu. aku sekarang pede dan percaya kamu memang ppantasdenganku. tidak ada sedikitpun rasa rendah diri ketika bersamamu. berkat dirimu juga aku jadi lebih percaya diri dan menjadi lebih dewasa lagi.

kamulah bumi-ku.


terima kasih, mas...