Jumat, 10 Juli 2020

eight out of ten: hubungan

baru aku sadari kalau di dalam sebuah komitmen sangat dibutuhkan yang namanya komunikasi. rasa percaya aja enggak cukup. kalau komunikasinya buruk, tidak akan bisa membuat kemajuan dalam sebuah hubungan.
oh iya, cinta juga penting. mungkin ketika menikah nanti gak akan makan pakai cinta. tapi dengan cinta lah, bisa semakin berusaha untuk bisa makan. ya intinya begitu lah. aku udah gak pinter lagi berpuitis-puitis ria.


banyak juga faktor yang ternyata semakin kepikiran ketika umur sudah sebegini 'tua' nya. ternyata, lebih sering deep talk dan pillow talk (yang dilakukan di rumah masing-masing, pakai videocall, menunggu kantuk) semakin mempererat hubungan juga. enggak harus juga ngobrolin hal serius seperti 'bagaimana pola asuh untuk anak kita setelah menikah?' tapi bisa juga menceritakan: "semalem aku mimpi aneh deh....." dan dilanjutkan dengan cerita absurd yang paling dia sukai.

pola pikir pun menjadi salah satu faktor penting yang harus dipertimbangkan. kalau satu visi dan misi dalam hidup, pasti akan lebih lancar kedepannya kan?
tapi, bagaimana kalau lebih banyak hal yang enggak cocok? apa yang harus dilakukan? apakah harus berakhir begitu saja. ternyata ada satu kata kunci dari banyak hal permasalahan.
diskusi.

lebih baik berbicara panjang lebar, dengan nada paling menyebalkan sampai nada paling menenangkan, daripada saling menghindar dan tidak merubah situasi apapun. hanya memundurkan masalah untuk cepat selesai. satu dua hari tidak masalah, namun, bila hingga berbulan-bulan. bruh, lebih baik cari yang bisa diajak diskusi lebih baik.

ada saatnya ketika ingin mengungkapkan sesuatu yang kemungkinan membuat si pasangan sakit hati, diawali dengan warning yang lebih ditekankan. lebih baik tahu dari pasangan daripada dari orang lain, bukan?

diskusi-diskusi untuk tahu lebih lanjut bagaimana dia menghadapi berbagai situasi. mengamatinya ketika pertengkaran-pertengkaran muncul atau kekecewaan muncul (happened to me and it was horrible!) tapi hal hal itu bisa didiskusikan. katakan yang berada di hati masing-masing. kalau ada fakta yang tidak tercampur opini (lebih baik lagi pakai jurnal ilmiah, mungkin) mungkin bisa digunakan.

fakta yang tidak terbantahkan dari tulisan ini adalah: ini cuman opini dan pengalamanku.

tapi, percayalah..
ketika kamu menemukan seseorang dengan seringnya obrolan receh yang terkadang menjadi berarti,
ketika kamu menemukan titik serius yang sama,
ketika humor nya hanya kamu saja yang tahu itu lucu,
ketika kamu mendengar debaran jantung yang sama kerasnya hanya dengan menatap matamu,
ketika seolah dirinya yang menjadi pusat dari segala hal,
mungkin kamu sudah bertemu dengan orang yang tepat.





obrolan receh tapi bermakna tapi sambil becanda yang pernah kualami:

me   : se sayang apa kamu sama aku?
him  : sepuluh persen aku sayang aja sama kamu.
me   : terus sisanya?
him  : sembilan puluh persen sayang kamu bangettttttt
me   : *gemesin* *pengen nampol* gombal anjir..
him  : jujur dikatain gombal.


another day....
him : *lihat mata*
me  : *lihatin balik*
him : *lihatin terus sambil senyum*
me  : yang..
him : iya?
me  : ada aku di mata kamu. tuh kelihatan.
him : *gak sanggup nahan ketawa*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar